Sabtu, 03 Oktober 2009

PENYAKIT ROHANI

Penyakit Hati

PENYAKIT ROHANI (Oleh : Fitrian Noor Hata PA Banjarmasin)
Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 82 yang artinya : Dan Kami turunkan Al-Qur’an adalah menjadi obat penawar dan merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa :
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada Engkau, sehat wal afiat didunia dan diakhirat (H.R. Hakim). Sehat walafiat selalu kita memohon kepada Allah SWT, agar kita terhindar dari segala macam penyakit.
Penyakit manusia ada 2 macam yaitu yang pertama penyakit jasmani dan yang kedua penyakit rohani. Yang pertama penyakit jasmani, penyakit ini pada umumnya tidak dirasakan oleh orang lain tetapi hanya dirasakan oleh sipenderita itu sendiri. Dalam hal menghadapi penyakit jasmani ini, manusia punya sikap yang unik. Jika seseorang jasmaninya merasa sakit, maka orang
tersebut akan segera mencari orang yang dapat menyembuhkannya. Ada yang ke dokter, ada yang datang ke tabib, ada yang datang ke tukang pijat, dan sebagainya, kemanapun akan dicarinya kalaulah memang dikira akan dapat menyembuhkannya. Kepada orang yang berhasil menyembuhkannya ia akan menyampaikan rasa terimakasih, meskipun ia harus kehilangan banyak uang dan kehilangan anggota badannya karena terpaksa harus dibedah atau
diamputasi demi untuk kesembuhan penyakitnya. Akan tetapi sikap dan tindakan semacam ini tidak berlaku terhadap penyakit yang kedua yaitu penyakit rohani, misalnya sombong, angkuh, rakus, kejam, bakhil, kikir, dendam, iri hati dan sebagainya. Anehnya orang yang terserang penyakit rohani ini akan selalu merasa dirinya sehat, ia tidak tahu bahwa dirinya terserang penyakit rohani yang amat berbahaya, namun orang lain yang merasakannya akibatnya. Penyakit rohani ini akan lebih berbahaya lagi bila yang terkena para penjabat, penguasa, orang kaya atau orang yang mempunyai pengaruh besar dalam lingkungan masyarakatnya. Mengapa demikian ? karena orang yang menjadi korban penyakitnya itu masyarakat luas. Orang-orang seperti Raja Namrud, Firaun, Abu Lahab, Abu Jahal, Qarun, Hetler dan sebagainya yang banyak mengorbankan rakyatnya. Dalam dunia modern seperti sekarang ini banyak sekali Namrud-
Namrud, Fir’aun-Fir’aun modern, Qarun-Qarun zaman sekarang baik yang besar maupun yang kecil kecilan. Karena itu jangan heran kalau korban-korban penyakit rohani terus menerus berjatuhan. Kita lihat sekarang banyak sekali rakyat yang dikorbankan dalam peperangan, nasib anak manusia di Iraq, di Palestina dan lain-lain sebagainya. Di indonesia sendiri setiap hari kita jumpai di berbagai media cetak dan elektronik korban-korban penyakit rohani selalu saja berjatuhan seperti pembunuhan, perampokan, penipuan, korupsi, manipulasi, politik dan lain-lain
sebagainya. Anehnya orang yang terserang penyakit rohani tidak merasa senang dengan orang yang akan berusaha mengobatinya. Bahkan kadang-kadang marah, benci dan memaki-maki kepada orang yang mengobatinya. Jika dinasehati kadang-kadang akan marah kepada orang yang menasehatinya, jangankan ucapan terimakasih malah perkataan yang sangat menusuk perasaan, “Ah perduli amat dengan orang lain, mengapa mengurusi orang lain ?
Urusilah dirimu sendiri katanya”. Orang-orang yang berusaha mengobati penyakit rohani ini harus bersedia menerima resiko pahit, dicaci, dimaki, dikucilkan, disiksa bahkan ada yang diculik sampai dibunuh. Dokter-dokter rohani yang banyak menerima resiko seperti itu contohnya para Nabi dan Rasul-Rasul yang mencoba mengingatkan pembesar pembesar yang menderita kelainan rohani. Nabi Musa AS terpaksa meninggalkan kampung halamannya diusir karena mencoba menyembuhkan Firaun dari kezalimannya. Nabi Muhammad SAW terpaksa berhijrah ke Madinah karena mencoba mengingatkan pembesar-pembesar Quraisy dari kesombongannya. Nabi Ibrahim harus dibakar hidup hidup, Nabi Yahya dan Zakaria mati dibunuh, Nabi Isa AS tak sempat kawin karena selalu dikejar-kejar oleh orang yang mengidap penyakit rohani. Dan sekarang ini pun orang yang sedang terserang penyakit rohani semakin banyak tetapi
tidak merasa. Untuk mencegah penyakit rohani itu maka jalan yang terbaik adalah dengan jalan memperdalam ajaran Islam, memahami dan mengamalkan dengan ikhlas karena Allah semata, untuk mencapai keridhaan Allah serta selalu ingat kepadaNya. Penyakit rohani ini datangnya tak terduga-duga, adanya tidak terasa, ia datang disaat iman dalam keadaan lemah. Oleh karena itu Allah membimbing kita agar kita selalu sehat baik jasmani ataupun rohani hendaknya
banyak-banyak kita membaca Al-Qur’an. Firman Allah, yang Artinya : Dan kami turunkan Al-
Qur’an adalah menjadi obat penawar dan merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman (Al-Isra’ 82). Oleh karena itu kita sangat perlu melakukan konsultasi iman dan mental kepada Allah SWT minimal 5 kali dalam sehari semalam setelah kita bergulat dengan kesibukan hidup duniawi yang kadang-kadang sampai lupa dan lalai dari firman firman Tuhan. Marilah kita bertekad dalam kehidupan ini meningkatkan kualitas iman kita dengan selalu melakukan riyadhah (latihan) dalam kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan hawa nafsu, menghindarkan segala macam penyakit
rohani untuk mencapai derajat kemanusiaan yang tertinggi yaitu derajat taqwa. Mudah-mudahan kita selalu dalam Hidayah dan Rahmat Allah SWT. Amin..
BIODATA PENULIS : Nama : Fitrian Noor Hata, SH, S.HI, MH. TTL : Banjarmasin, Agustus 1980 Alamat : Jl. Kendedes II No. 46 RT 17 Komp. Beruntung Jaya Banjarmasin Kalimantan Pekerjaan : Kepala Sub Bagian Keuangan PA Klas IA Banjarmasin. Telp/Email : 05117511110 / fn_hata@yahoo.pa.banjarmasin@gmail.com Pendidikan : - SD Barabai Timur 5 (1988-1993) - Pondok Pesantren Darul Hijrah
Martapura (1993-1995) - Pondok Pesantren Darul Istiqamah Barabai (1995-1996) - MAN 2 Banjarmasin (1996-
1999) - S1 Fakultas Syariah IAIN Antasari Banjarmasin (1999-2003) - S1 Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1999-2004) - S2 Magister Ilmu Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (2005-2007)

Tidak ada komentar: