Kamis, 27 Mei 2010

Makanan Alami Penurun Kolesterol

Makanan Alami Penurun Kolesterol

Editor's rating

Average user rating

   (0 vote)

Views

4283    

Favoured

31



UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT dari buah dan sayur secara optimal, perlu diperhatikan cara pengolahan, lama pemasakan, dan panas yang digunakan, agar zat penting yang terkandung di dalamnya tidak hilang. Begitu pula dalam mengupas buah, sebaiknya tidak terlalu banyak bagian kulit yang dibuang karena di sekitar permukaan kulit banyak terkandung vitamin dan mineral penting. Beberapa buah bahkan dianjurkan untuk dimakan bersama kulitnya, seperti apel, jambu biji, dan pir. Buah dan sayur secara alami tidak banyak mengandung lemak dan bebas kolesterol. Hanya durian dan alpukat yang memiliki kadar lemak.


ALPUKAT

Walau mengandung lemak cukup tinggi, alpukat dapat menurunkan kolesterol darah. Pada responden yang mengonsumsi 1-1,5 buah alpukat per hari, kadar kolesterolnya turun dari 236 menjadi 217. Sebaiknya alpukat dikonsumsi tanpa menambahkan bahan penyerta yang justru akan meningkatkan kadar lemaknya.


ANGGUR

Anggur yang mengandung zak pektin cukup tinggi juga berpotensi menurunkan kadar kolestero/ dalam darah. Zat ini bermanfaat dalam mengatasi penyumbatan aorta. Mengonsumsi buah anggur setiap hari, cukup memperoleh manfaat yang diharapkan.


KEDELAI

Semua makanan yang berbahan dasar kedelai, baik untuk kesehatan. Berbagai produk kedelai membuktikan bahwa makanan tersebut dapat mengurangi kadar kolesterol. Kenyataan membuktikan, setelah 1 %-3 bulan mengganti protein hewani dengan protein kacang kedelai, kadar kolesterol darah rata-rata menurun hingga 9,3 persen. Para ahli yakin, mengonsumsi protein kedelai antar 31-47 gram setiap hari, mampu menekari konsentrasi kolesterol serum dan kolesterol LDL secara nyata. Namun, kemampuan protein kedelai untuk menurunkan tergantung kadar kolesterol awal seseorang. Mereka yang kadar kolesterolnya rendah (di bawah 250 mg/dL) , mengonsumsi protein kedelai hampir tidak ada pengaruhnya.

 

Dibanding kedelai mentah, hasil olahan seperti tempe memiliki nilai lebih. Selama proses fermentasi dari kedelai menjadi tempe, terjadi produksi enzim fitase oleh kapang tempe (Rhizopus sp). Enzim ini memecah fitat yang bersifat merugikan (mengikat beberapa mineral sehingga tidak dapat dimanfaatkan tubuh secara optima). Tempe mengandung antioksidan yang dapat menghambat oksidasi kolesterol LDL darah dan intitrasi lemak atau LDL teroksida ke dalam jaringan pembuluh darah. Ini dapat mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang memicu timbulnya penyakit jantung koroner.

 

BAWANG PUTIH

Bawang putih disebut sebagai multi vitamin alami, Pada bawang putih terdapat berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, B, C, kalsium, zat besi, potasium, selenium, karoten, dan masih banyak lagi. Bahkan minyak allyl disulfida yang baik untuk menghilangkan jerawat, terkandung dalam bawang putih. Kandungan lain di antaranya allicin, alliin, fitosterol, dan belerang. Louis Pasteur menyatakan bahwa bawang putih mengandung zat antibiotik dan antimikroba, antibakteri, antivirus, dan antijamur, terutama untuk melawan jamur candida, yang biasa mehyerang organ reproduksi wanita.

 

Selain itu, bawang putih juga baik untuk menurunkan kolesterol darah yang merupakan salah satu faktor terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), mengurangi kemungkinan terjadinya penggumpalan darah yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Suatu kajian di Eropa menyimpulkan, mengkonsumsi satu butir bawang putih setiap hari, dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 9%. Hanya saja, komponen aktif tersebut akan menjadi lebih baik bila melalui proses pemanasan, karena selama proses pemasakan, struktur sel bawang putih akan pecah. Pecahan dari alliin tersebut akan diubah menjadi allicin, membentuk ajoene dan komponen sulfida lain. Ajoene sendiii sarna fungsinya dengan aspirin yang menghambat penumpukan gumpalan darah. Sedangkan komponen sulfida lainnya sangat efektif sebagai antiradikal bebas dan antioksidan.

Bawang putih yang sudah mengatami proses pemasakan mengandung sedikit bahan yang bersifat iritasi dan allicin yang bersitat toksik. Itulah sebabnya, mengonsumsi bawang putih lebih efektif bila sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu.


TEH HIJAU

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa politenol pada daun teh hijau dapat mencegah terbentuknya tumor. Mengonsumsi teh hijau dapat mengurangi kadar kolesterol serta konsentrasi trigliserida darah. Pada konsumsi yang cukup tinggi, dapat meningkatkan kadar HDL (koJesterol baik).


IKAN LAUT

Makanan laut merupakan sumber mineral terbaik bagi manusia. Pada ikan laut, mikromineral terpenting adalah selenium. Bersama vitamin E, zat ini .berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi asam Jemak tak jenuh dalam tubuh. Ikan laut juga kaya asam lemak tak jenuh omega-3 yang mampu menurunkan kolesterol darah. Hasil penelitian pada 53 orang yang melakukan diet lemak ikan laut yang mengandung asam lemak omega-3 sekitar 8 gram per hari selama tiga minggu, terjadi penurunan kadar.kolesterol LDL dan trigliserida plasma dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Selain mencegah penyakit jantung, ikan laut baik untuk mengatasi penyakit asma, diabetes melitus, mengurangi gejala rematik, dan menurunkan aktivitas sel-sel kanker.

SISI BAlK DARI KOLESTEROL

Berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol sering tidak bisa diajak kompromi, misalnya penyakit jantung, batu empedu, atau kelainan metabolisme di dalam tubuh. Dengan alasan kesehatan, banyak orang menghindari konsumsi makanan berkoJesterol tinggi seperti daging berlemak, jerohan, otak, teJur, dan produk olahan susu. Sesungguhnya pengaruh kolesterol tidak selalu buruk bagi kesehatan, ada sisi baik yang patut diketahui secara jelas.

 

Dalam fungsi organ tubuh, kolesterol mengambil peran penting dalam menyusun empedu darah, jaringan otak, serat saraf, hati, ginjal, dan keJenjar adrenalin. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon steroid (progestron, estrogen, testosteron, dan kortisol). Semua hormon tersebut diperlukan untuk mengatur fungsi dan aktivitas biologi tubuh. Hasil penelitian Universitas Erasmus-Belanda menyebutkan, kolesterol berfungsi membawa serotonin ke otak (serotonin adalah senyawa kimia yang sangat diperlukan otak). Depresi berat kaitannya dengan kadar serotonin. Artinya, jika kadar kolesterol dalam tubuh sangat rendah maka serotonin yang sampai ke otak jumlahnya sedikit, dan dapat memicu timbulnya perasaan depresi, perilaku kasar, bengis, bahkan perasaan ingin bunuh diri.

 

Pada bayi dan anak balita kolesterol sangat dibutuhkan (kolesterol salah satu senyawa penyusun membran sel otak). Jika kadar kolesteroJ mereka sangat rendah, kecerdasannya pun terganggu. Jadi, sebenarnya kolesterol bukanJah musuh yang harus diperangi secara tuntas. Jika jumlahnya berlebih, kolesterol juga bukan sahabat. Hal terbaik adaJah mengonsumsi kolesterol dalam jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak Jebih.

MENGENDALIKAN KOLESTEROL

Kadarkolesterol darah yang terkendali merupakan kunci bagi pencegahan penyakit kardiovaskuler (PKV). HaJ-hal yang sangat dianjurkan:

1. Makanlah ikan laut paling tidak dua kali dalam seminggu. Ikan laut mengandung asam omega-3 yang penting untuk melindungi jantung dan pembuluh darah. Jika makan daging ayam sebaiknya tanpa kulit dan daging sapi tanpa lemak.

2. Kurangi produk susu tinggi lemak, seperti cream cheese, hard cheese, mentega, dan susu full cream. Produk susu rendah lemak di antaranya yoghurt dan susu tanpa Jemak.

3. Berhati-hatilah terhadap lemak tersembunyi yang ada di dalam makanan, seperti kukis, pastry, dan aneka kue lain.

4. Kurangi penggunaan minyak dalam pengolahan makanan. Sebaiknya. dengan cara dipanggang, dikukus, dan direbus .

5. Jika terpaksa harus menggoreng, gunakan minyak tidak jenuh, seperti minyak olive, canola, kedelai, atau jagung. Jangan menggunakan minyak goreng berulang-ulang karena dapat memicu timbulnya radikal bebas yang berdampak buruk pada kesehatan. .

6. Makan lebih banyak sayur dan buah-buahan. Bayam, brokoli, dan sayuran daun yang berwarna hijau gelap mengandung lutein yang dapat. menurunkan kadar kolesterol

Published in : Penyakit Dalam, Penyakit Jantung

 


Selasa, 27 April 2010

Berbaris-baris di akhirat ?

Bila anda ingin tahu kisah berbaris-baris golongan-golongan manusia di akhirat nanti silahkan download di alamat ini http://www.ziddu.com/download/6362550/BangkitBerbaris-barisAnNaba18.doc.html

Rabu, 03 Februari 2010

Apa pengaruh KOLESTEROL

Memahami dampak kolesterol

Oleh Dr. Budiana SpPD *

KOLESTEROL sudah sangat sering didengar di telinga oleh sebagian besar masyarakat. Umumnya kolesterol hanya dihubungkan dengan pandangan negatif. Selain itu lazimnya terdapat anggapan bahwa kelebihan kolesterol hanya dihubungkan dengan makanan berlemak. Hal ini memang tidak salah, tetapi bila sumber kolesterol dalam darah hanya dianggap bersumber dari asupan makanan, maka ini merupakan anggapan yang salah.

Sebenarnya kolesterol merupakan salah satu molekul biologis yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Senyawa lemak komplek ini memiliki beberapa fungsi penting seperti membuat hormon seks dan adrenalin serta membentuk dinding sel. Oleh karena tubuh memang membutuhkannya, maka kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati. Bahkan 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dalam hati, sedangkan sisanya 30% merupakan sumbangan asupan makanan. Selama jumlah kolesterol, baik hasil sintesis maupun yang bersumber dari makanan masih seimbang dengan tingkat kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Namun dengan perkembangan pola hidup masyarakat yang cenderung banyak mengonsumsi makanan berlemak, maka tingkat asupan kolesterol menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya.

Asupan makanan dengan kandungan kolesterol tinggi yang berlangsung secara terus-menerus berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia) inilah yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan.

Apakah kolesterol itu?

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh kita, terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk membuat: hormon seks (penting bagi perkembangan dan fungsi organ seksual), hormon korteks adrenal (penting pada metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh), vitamin D (untuk menyerap kalsium dalam tubuh), garam empedu (membantu usus menyerap lemak).

Secara umum, jika kita periksa kolesterol (profil lemak) di laboratorium akan mendapatkan hasil sebagai berikut: kolesterol total, HDL (high density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein), dan trigliserid. Namun dalam kaitannya dengan kesehatan, HDL dan LDL merupakan dua komponen yang paling utama untuk diperhatikan. Hal ini berhubungan dengan aterosklerosis.

Kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserid

Kolesterol adalah salah satu turunan lemak yang beredar dalam darah kita. Tubuh memproduksi kolesterol dari sel sel tubuh, hati juga menghasilkan sekitar 1 gr/hari. Selain itu tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju). Kolestrerol ini dalam jumlah terbatas sangat penting untuk kesehatan tubuh. Hanya saja bila jumlahnya sampai berlebihan akan menimbulkan hiperkolesterolemia. Sebaiknya kadar kolesterol dalam darah tidak lebih dari 200 mg/dl.

HDL kolesterol sering disebut sebagai kolesterol baik. Sementara LDL kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dalam darah dan cenderung mengendap di dalam arteri disebut sebagai kolesterol jahat. HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mampu membawa kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri untuk dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan mencegah aterosklerosis (pengapuran pembuluh darah). Dalam kolesterol total, jumlah HDL hanya sekitar 25 %. Untuk itu, batas normal HDL adalah 40-45 mg/dl bagi laki-laki dan 45-55 mg/dl bagi wanita.

Trigliserid adalah sejenis lemak. Sebagian besar lemak tubuh kita berbentuk trigliserid. Seperti kolesterol, pada tingkat normal trigliserid bersifat positif terhadap kesehatan. Namun dari hasil penelitian menunjukkan kalau kadar trigliserid meningkat, maka bisa memicu timbulnya penyakit jantung, terutama pada wanita yang kelebihan berat badan, punya tekanan darah tinggi dan menderita diabetes melitus. Tingginya trigliserid sering disertai dengan HDL rendah. Kesatuan dari ketiga faktor trigliserid, HDL, obesitas kaitannya dengan sakit jantung dinyatakan dengan sindrom metabolik. Dulu tingkat trigliserid di bawah 500 mg/dl tidak dianggap berbahaya. Namun Asosiasi Jantung Amerika menetapkan agar kadar trigliserid sebaiknya di bawah 150 mg/dl dan lebih baik lagi kalau di bawah 100 mg/dl.

Kolesterol dan aterosklerosis

Aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan lemak pada dinding arteri, berasal dari bahasa Yunani ather (bubur= timbunan lemak lembek seperti bubur) dan scleros (keras). Akibat ateroslerosis ini menyebabkan rusaknya dinding arteri, sehingga mengganggu jalannya aliran darah ke otot jantung dan organ tubuh lain yang bisa mengakibatkan serangan jantung. Proses aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan, terutama makanan siap saji (junk food). Bahkan bayi usia tiga bulan saja mulai terkena. Masa remaja bisa diperkirakan sebagai masa kepastian penyakit ini terjadi. Sebenarnya ada dua faktor lain yang menyebabkan aterosklerosis ini selainkolesterol yaitu, tekanan darah tinggi dan merokok.

Kolesterol dan stroke

Kelebihan kadar kolesterol, khususnya LDL kolesterol dalam jangka panjang akan menyebabkan akumulasi yang bertambah banyak dari aterosklerosis yang pada level tertentu akan membentuk gumpalan darah yang disebut trombus. Gumpalan ini akan membesar secara cepat sehingga menutup lubang arteri dan menghentikan aliran darah ke jantung atau otak. Bila yang tersumbat arteri ke jantung maka terjadi serangan jantung, sedangkan bila yang tersumbat arteri ke otak maka terjadi stroke.

Seperti telah dijelaskan bahwa LDL kolesterol merupakan penyebab langsung terjadinya aterosklerosis. Oleh karena itu penurunan kadar LDL kolesterol akan mengurangi risiko aterosklerosis dan secara otomatis akan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Sementara itu HDL kolesterol yang bersifat anti aterosklerosis merupakan faktor yang bisa mengurangi penyakit jantung dan stroke. Dengan semakin tingginya kadar HDL maka risiko penyakit jantung akan semakin kecil.

Kolesterol dan obesitas

Obesitas atau kegemukan adalah penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Pada dasarnya kegemukan merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Jumlah lemak normal pada laki-laki dewasa rata-rata berkisar 15-25% dari berat badan total dan wanita sekitar 20-25%. Jumlah lemak pada tubuh seseorang umumnya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama disebabkan melambatnya metabolisme dan berkurangnya aktivitas fisik.

Umumnya laki-laki sehat memiliki kadar lemak lebih rendah dibandingkan wanita. Orang gemuk sebagian besar menyimpan lemaknya di bagian perut dan selebihnya di bagian pinggul atau paha. Pada umumnya orang gemuk memiliki kadar trigliserid tinggi dan disimpan di bawah kulit. Perlu diperhatikan bahwa simpanan trigeliserid ini merupakan bahan utama pembentukan VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL di hati yang akan masuk ke dalam cairan darah. Berkaitan dengan ini, maka kegemukan cenderung menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol total, VLDL, dan LDL kolesterol.

Kolesterol dengan keturunan

Penelitian kedokteran menunjukkan bahwa berbagai penyakit mempunyai hubungan dengan keturunan. Dalam kaitan dengan keturunan, kadar lemak yang abnormal dikenal dengan : familial hiperkolesterolemia, hipo HDL, familial hipertrigliserid. Kejadian ini biasanya ditandai dengan kadar kolesterol total sampai diatas 400 mg/dl atau kadar HDL di bawah 35 mg/dl pada usia yangrelatif muda dalam satu keluarga, meskipun pada orang ini justru rajin berolah raga, pola makan kaya serat, jarang mengonsumsi lemak hewani, dan tidak merokok.

Kolesterol dan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, pada laki-laki sampai usia sekitar 50 tahun memiliki risiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita untuk mengalami aterosklerosis oleh kolesterol. Pada wanita usia di bawah 50 tahun atau setelah menopause (mati haid), memiliki risiko yang sama dengan laki-laki. Masa premenopause, wanita dilindungi oleh hormon estrogen sehingga dipercaya mencegah terbentuknya aterosklerosis. Estrogen dalam kaitan dengan kolesterol bekerja dengan cara meningkatkan HDL dan menurunkan LDL pada darah. Setelah menopause, kadar estrogen pada wanita akan menurun, risiko hiperkolesterol dan aterosklerosis akan menjadi setara dengan laki-laki.

Bagaimana mencegahnya?

Untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah, beberapa tindakan dapat dicoba dilakukan, yaitu dengan mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti memperbanyak buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Aktif berolah raga sesuai usia, dan tidak merokok.

Kebiasaan merokok menyebabkan menurunnya kadar HDL kolesterol seseorang. Namun bila modifikasi pola hidup tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter dan bisa diberikan terapi obat penurun kolesterol. Biasanya obat yang direkomendasikan antara lain dari golongan statin dan golongan fibrat, tergantung jenis abnormal apakah dari kolesterol atau trigliseridnya.

Perlu untuk diketahui pengobatan hiperkolesterol harus dilakukan dengan disiplin ketat dan teratur dalam waktu yang panjang. Bahkan pada pasien hiperkolesterol oleh faktor keturunan, kemungkinan konsumsi obat sampai seumur hidup. Terlebih lagi bila penderita tidak mengubah gaya hidupnya.

* Penulis, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Atambua


Tags: kolesterol
Prev: cancer
Next: DIET UNTUK PENYAKIT HATI