Apa yang melatarbelakangai
pentingnya Keahlian seseorang
didalam Manajemen Proyek?
Maraknya globalisasi, diberikannya anggaran/budget yang lebih ketat, persyaratan waktu pelaksanaan yang lebih pendek, penyediaan sumberdaya terbatas yang menjadikan kompetisi ketat dalam industri
hingga memaksa para pelaku harus dapat
menemukan cara-cara baru untuk menjalankan
bisnisnya.
Pentingnya dalam memilih dengan pendekatan yang fleksibel dan selalu tanggap terhadap
persyaratan/permintaan pelanggan yang selalu
berubah, dengan kata lain, untuk menguasai bisnis
yang akan datang seorang pelaku bisnis harus
mampu menghasilkan suatu produk dengan
menggunakan waktu yang lebih cepat, lebih murah,
dan kualitas yang lebih unggul dibanding dengan
produk yang dihasilkan pesaingnya.
Project disini dipakai sebagai salah satu “strategic
tool” untuk mendukung pencapaian sasaran dan
mengalahkan para pesaing bisnisnya.
Project Management method memungkinkan kita
untuk lebih berfokus pada prioritas,
mengawasi”performance”, mengatasi masalah dan
melakukan penyesuaian terhadap perubahan.
Demikian pula metode ini memberikan kepada kita
lebih banyak pengendalian/control dan menyediakan
berbagai “tools and techniques” yang telah teruji
dalam membantu seorang Manajer Proyek dalam
memimpin tim-tim proyek guna mencapai sasaranya
sesuai waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
Untuk itu keahlian seseorang didalam manajemen
proyek sangat penting karena issue isue di proyek
bisa menjadi kacau/messy dan tidak
nyaman/uncomfortable. Penting bagi seorang
Manajer Proyek mengerti terhadap issue issue orang
yang dapat merintangi kesuksesan proyek
khususnya didalam memenuhi persyaratan waktu
dan anggaran. Pencapaian kepuasan pelanggan juga
dapat membahayakan bila persyaratan
scope/lingkup dan quality/mutu tidak dapat dicapai.
Sebagai seorang Manajer Proyek harus bisa
mengembangkan dan memiliki keahlian yang terukur
yang akan membawa suksesnya proyek dengan
timnya.
Dengan dilengkapi keahlian tidak hanya membawa
nilai tambah pada perusahaanya akan tetapi juga
secara individu akan mendapatkan rasa kesenangan
dalam menyelesaikan tugas tugasnya seperti
mengelola karirnya secara proaktif.
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS
What is background of the
importance of one’s skill in Project
Management?
The crowd of globalization, the giving of more
tighten budget, shorter performance time
requirement, limited resources availability that
make tight competition in the industry so it forces
the businessmen must find new ways on running
their business.
The importance in choosing with flexible approach
and always responsive to requirement/request of
the customer that always changes, in other words,
to dominate future business, a businessman must
be able to produce a product by using faster time,
cheaper, and better quality to be compared with
the product produced by his competitor.
The project here is used as a “strategic tool” to
support the target and beat his business
competitor.
Project Management method enables us to more
focus on priority, to supervise “performance”, to
overcome problem and make adjustment toward
changes. This method also gives us more control
and provides many “tools and techniques” that
have been put to a test in assisting a Project
Manager in leading project teams in order to
achieve their target in accordance with time and
budget that has been decided.
Therefore, one’s skill in project management is
very important because the issues in the project
may be messy and uncomfortable. It is important
for a Project Manager to understand the issues of
the people that can resist the project to succeed
especially to meet time and budget requirements.
Customer satisfaction achievement can also be
dangerous if scope and quality requirements
cannot be achieved.
As a Project Manager, he must be able to develop
and has measurable skill that will bring the project
into success with his team.
Completed with skills, not only bring added value
to his company but also will individually get
happiness in completing his works as well as to
manage his career proactively.
23
Cleland (1999) mencatat bahwa banyak keahlian
diperlukan untuk mensukseskan proyek seperti
kemampuan berkomunikasi, bekerja dengan tim,
melakukan negosiasi, dan mendengarkan.
Baru baru ini manajemen konsultan dan pengarang
Peters (2004) bilang bahwa pada saat ini keahlian
seseorang yang menentukan suksesnya organisasi
meningkat. Dari perpektif profesi melihat bahwa
manajemen proyek sukses adalah 80 % art
(keahlian seseorang) dan 20 % nya lagi science-or
technology-based.
Sayangnya, banyak yang berprofesi dibidang
manajemen proyek belum mendapatkan training
keahlian seperti yang dipersyaratkan pada proyek
yang mengharapkan sukses.
Mengapa Keahlian seseorang menjadi
penting?
Sebab ada 9 alasan dan trend yang menunjukkan
kebutuhan saat ini bagi para profesional harus
memiliki keahlian khusus untuk menghadapinya al.:
1. Adanya Pensiklusan dan pentahapan yang
disesuaikan dengan sifat proyek.
2. Trend organisasi menjadi lebih memilih projectbased.
3. Meningkatnya kompleksitas proyek.
4. Perusahaan banyak yang memperkecil dan
melakukan outsourcing.
5. Meningkatnya perubahan yang menuju pada
persyaratan global.
6. Tantangan terhadap kepemimpinan pada
struktur manajemen matrik.
7. Meningkatnya tim dan penugasanya.
8. Peran Manajer Proyek sebagai agen perubahan
organisasi.
9. Penggunaan seorang ahli sebagai risk
management strategy.
Adakah pengetahuan dasar yang
harus dimiliki Seseorang Manajer
Proyek?
Ada yaitu mengetahui secara Philosophy tentang
proyek, manajemen proyek, pengetahuan yang
harus dikuasai, mengetahui apa yang diperlukan
industri, penggunaan standar dan bagaimana kalau
manajemen proyek tidak ditrapkan dan harus
kemana keahliannya dapat diakui secara tertulis dan
mendapatkan perlindungan.
Cleland (1999) notes that many skills needed to
bring the project into success such as
communication ability, teamwork, negotiation and
listening. Currently consultant management and
author Peters (2004) says that now one’s skill that
determines the organization’s success is increasing.
From the professional perspective, seeing that the
success of project management is 80% of art
(one’s skill) and 20% is science-or-technologybased.
Unfortunately, many who have profession in the
field of project management have not get skill
training yet as required in the project that expected
be success.
Why are people skills so
important?
Nine reasons and trends clearly establish a
current need for project professional to have
strong, specialized people skills :
1. The cyclical and stage nature of project
2. The trend in organizations to become more
project-based
3. An increase in project complexity
4. The continual downsizing and outsourcing
underway in many organizations
5. An increasing movement toward a customer
–driven world
6. The challenges of leading in a matrix
management structure
7. The increasie of virtual teams and a
distributed workplace
8. The role of project managers as
organizational change agents
9. The use of people skills as a risk
management strategy.
Is there any basic knowledge that
must be possessed by a Project
Manager?
Yes, there is, namely to know
philosophically about the project, knowledge that
must be mastered, to know what is needed by the
industry, standard use and how is project
management is not applied and where to go so his
skill can be acknowledged in writing and to get
protection.
24
Apakah Proyek itu?
Menurut Buku Panduan PMBOK (a guide to the
Project Management Body of Knowledge) edisi 2004
terbitan PMI-USA adalah :
Suatu usaha sementara yang dilaksanakan
untuk menghasilkan suatu produk atau jasa
yang unik.
Atau dapat diartikan bahwa setiap proyek memiliki
tanggal mulai/start dan selesai/ finish yang
tertentu/definitive (sementara). Sedangkan arti
unik disini adalah produk atau jasa yang dihasilkan
adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis
lainnya/tidak ada duanya/tidak bisa diulang (unik).
Kehadiran dari unsur-unsur yang berulang tidak
mengubah keunikan yang pokok dari pekerjaan
proyek itu.
Apakah Manajemen Proyek itu?
Adalah pengetrapan dari pengetahuan/knowledge,
keahlian/skills, “tools and techniques” pada
aktivitas-aktivitas proyek agar supaya persyaratan
dan kebutuhan dari proyek terpenuhi.
Diselesaikan melalui penggunaan proses seperti :
initiating, planning, executing, controlling&
Monitoring and closing, dengan berulang ulang
secara alami.
Manager proyek adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap tercapainya tujuan
proyek.
Didalam mengelola pekerjaan pada proyek biasanya
memberikan perhatian pada :
Identifikasi persyaratan.
Penetapan pencapaian sasaran jelas dan dapat
dijangkau.
Keseimbangan kebutuhan Mutu, lingkup, waktu
dan biaya.
Espektasi dari perbedaan kebutuhan
Stakeholders.
Pengetahuan apa yang harus dikuasai
seorang Manajer Proyek?
Menjadi seorang Manajer Proyek dipersyaratkan
menguasai pengetahuan dan praktek lapangan dari
sembilan bidang keahlian “knowledge areas” sebagai
berikut:
1. Project Scope (Lingkup pekerjaan) Management,
2. Project Time (Waktu) Management,
3. Project Cost (Biaya) Management,
4. Project Quality (Mutu) Management,
5. Project Human Resource (Sumberdaya Manusia)
Management,
6. Project Communication(Komunikasi) Management,
What is a project?
According to PMBOK ( a guide to the Project
Management Body of Knowledge third Edition)
isued by PMI-USA is :
A project is a temporary endeavor
undertaken to create a unique product,
service, or result.
Temporary means that every project has a
definite beginning and a definite end.
Uniqueness is an important characteristic of
project deliverables. Example, many thousands
of office buldings have been developed, but
each individual facility is unique – different
owner, different design, different location,
different contractors, and so on.
What is Project Management?
Is the application of knowledge, skills, tools and
techniques to project activities to meet project
requirements.
Project management is accomplished through
the application and integration of the project
management processes of initiating,
planning, executing, controlling&
Monitoring and closing.
The project manager is the person responsible
for accomplishing the project objectives.
Managing a project includes :
Identifying requirements
Establishing clear and achievable objectives
Balancing the competing demands for
quality, scope, time and cost
Adapting the specifications, plans, and
approach to the diferent concerns and
axpectations of the various stakeholders.
What Knowledge Should A Project
Manager Master?
Become a Project Manager should be proficient
in the knowledge and practice of nine
knowledge areas as follows :
1. Project Scope Management,
2. Project Time Management,
3. Project Cost Management,
4. Project Quality Management,
5. Project Human Resource Management,
6. Project Communication Management,
25
7. Project Risk (Risiko) Management,
8. Project Procurement (Pengadaan) Management,
9. Project Integration (Integrasi) Management.
Isi dari masing-masing “knowledge Areas” tercantum
secara detail di dalam buku panduan “A Guide to
the Project Management Body of Knowledge” atau
PMBOK.
Apakah terdapat suatu standar untuk
Manajemen Proyek?
Terdapat beberapa standard ”de facto” yang telah
diterima secara lintas industri, baik secara nasional
maupun internasional.
Mereka yang ingin menguji kompetensinya
dalam bidang Manajemen Proyek dapat mengacu
pada :
1. The Project Management Body of
Knowledge (PMBOK ©). Standar ini telah
diterbitkan dan menjadi milik dari The Project
Management Institute (PMI- USA), standar ini
dipakai oleh banyak Negara di dunia, termasuk Asia
Tenggara dan Australia. IAMPI sendiri telah
menetapkan dokumen ini sebagai panduan tentang
metodologi Manajemen Proyek.
2. The National Competency Standard for
Project Management (NCSPM). Standar ini telah
disahkan pemakaiannya secara umum di Australia
dan telah ditetapkan penggunaanya sebagai standar
minimum untuk proses sertifikasi sebagai seorang
professional oleh “the Australian Institute of Project
Management (AIPM) dan Ikatan Ahli Manajemen
Proyek Indonesia (IAMPI)
Mengapa suatu organisasi
membutuhkan Manajemen Proyek?
Karena mengandung suatu methodologi
manajemen proyek yang bermanfaat untuk :
1. Memenuhi kebutuhan dari proyek dan
pelanggan.
2. Meniadakan “reinventing the wheel” dengan
cara melakukan standarisasi dari pekerjaan
proyek yang repetitip.
3. Mengurangi jumlah pekerjaan yang mungkin
terlewati.
4. Menghilangkan duplikasi pekerjaan.
5. Mengendalikan schedule, budget, dan
sumberdaya (resources) proyek.
6. Memaksimalkan pemakaian sumberdaya
(resources).
7. Project Risk Management,
8. Project Procurement Management,
9. Project Integration Management
These knowledge areas are further described in
PMBOK®. “A Guide to the Project Management
Body of Knowledge”
Are there any standard for Project
Management?
Yes, there are some “de facto” standards that
have been accepted across many industry, both
nationally and internationally.
Individuals who wish to demonstrate their
competence in the field of Project Management
can draw upon two standards:
1. The Project Management Body of Knowledge
(PMBOK). This standard has been published
and becomes the property of PMI-USA, this
standard is used by many countries in the
world, including South East Asia and Australia.
IAMPI itself has stipulated this document as
manual on Project Management Method.
2. The National Competency Standard for
Project Management (NCSPM). The use of
this standard has been legalized in general in
Australia and its use has been decided as
minimum standard for certification process as a
professional by “the Australian Institute of
Project Management (AIPM) and Indonesian
Society of Project Management Professionals
(IAMPI).
Why Do Organizations Need
Project Management?
Project Management techniques contributes to:
1. Meeting customer requirements or needs
2. Eliminating "reinventing the wheel" by
standardizing repetitive project work
3. Reducing the number of tasks that could be
overlooked
4. Eliminating duplication of effort
5. Controlling project schedules, budgets, and
resources
6. Maximizing the use of resource
26
Industri apa saja yang mengetrapkan
manajemen proyek?
Berdasarkan riset di luar negeri maka “key industry
areas” yang terwakili didalam “The Project
Management Professional Association” adalah
sebagai berikut:
1. Telekomunikasi………………………………………10 %
2. Management systems……..........…………… 6 %
3. Konstruksi ……..…………………………………… 7 %
4. Information Technology (IT)………………… 10 %
5. Sofware/computers……………………………… 11 %
6. Lain-lain (berbagai industri, termasuk Banking
Manufacturing, military, industry dll)…… 56 %
Dari mana asal Metode Manajemen
Proyek itu?
Secara historis, Industri konstruksilah yang pertama
tama mengetrapkanya dan merupakan pengguna
utama dari metode ini. Biasanya orang
mengetrapkan metode manajemen proyek hanya
untuk proyek-proyek fisik atau yang nyata (tangible
project).
Dewasa ini makin banyak pihak yang telah
merasakan manfaat dari pengetrapan metode
manajemen proyek untuk proyek proyek yang non
fisik atau intangible seperti : restrukturisasi
organisasi, IT (information technology), e-business,
dsbnya.
Apa yang mungkin terjadi bila
manajemen proyek tidak ditrapkan?
Ciri akibat bila tidak mengetrapkan manajemen
proyek :
1. Target waktu/deadline tidak tercapai,
2. Pekerjaan yang harus diulang atau terjadi
duplikasi,
3. Budget/anggaran yang dilampaui,
4. Kemajuan proyek yang tidak jelas,
5. Konflik antara staf selama penugasan diproyek,
6. Kompetensi yang kurang dari anggota tim
proyek,
7. Perubahan lingkup proyek yang terus menerus,
8. Staf proyek mengetrapkan metode pengelolaan
proyek sesuai pengalaman dan selera sendiri
sendiri dan tidak ada standarisasi.
Which Industries Have Used
Project Management?
Based on research, the key industry areas
represented within the Project Management
Professional Association are as follows:
1. Telecommunication.............................10%
2. Management System………………………….6%
3. Construction.........................................7%
4. Information Technology......................10%
5. Software/Computers...........................11%
6. Other (various industries, including
Banking, Manufacturing, Military Industry,
etc)...................................................56%
What Is The Origin Of Project
Management?
Historically, the construction industry was the
major user. People used to apply project
management only for physical or tangible
projects.
Nowadays, more and more people get the
benefit in applying the project management
approach for non-physical/intangible projects
such as organization restructuring, IT
information technology, e-business, etc.
What Happens When Project
Management Is Not Used?
The following characteristic are some of the
consequences:
1. Missed deadlines
2. Work is redone or duplicated
3. Cost overruns
4. Unclear project progress
5. Staffing conflicts within project assignments
6. Lack of competence of the project team
members
7. Continuous change of project scope
8. Employees or staff show resistance and do
not "buy-in" to ongoing projects
27
Apakah ada badan/institusi yang
dapat melakukan sertifikasi PM di
Indonesia?
Terdapat dua asosiasi tenaga ahli yang dapat
melakukan sertifikasi untuk keahlian Manajemen
Proyek dengan menggunakan PMBOK :
1. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia
(IAMPI)
dengan 3 kualifikasi yaitu:
1). Ahli Manajemen Proyek (qualified Project
Practitioner) bertindak sebagai anggota tim
proyek atau sebagai manajer proyek yang
mempunyai kompleksitas dan risiko rendah.
2). Manajer Proyek Madya, (Register Project
Manager) berlaku untuk mereka yang
menjabat sebagai manajer proyek untuk
proyek yang mempunyai kompleksitas dan
risiko sedang/moderat.
3). Manajer Proyek Utama, (Master Project
Director) berlaku untuk mereka yang
menjabat sebagai direktur proyek, dimana
ditekankan kemampuaan strategisnya, atau
untuk proyek yang mempunyai kompleksitas
dan risiko tinggi.
Diakreditasi oleh LPJKN (Lembaga
Pengembangan Konstruksi Nasional) untuk
Manajemen Proyek Konstruksi dan berlaku
secara Nasional. Sedangkan untuk
Manajemen Proyek Non Konstruksi
diakreditasi oleh BNSP (Badan Nasional
Sertifikasi Profesi).
2. Project Management Institute (PMI-USA)
dengan kualifikasi PMP (Project Management
Professional)
Apakah saya sudah Kompeten?
Ada 5 dimensi dalam mengukur Kompetensi
Seseorang
1). Kemampuan dalam tugas (task skill) The skills
to do particular tasks eg. To generate a Gannt
Chart.
2). Kemampuan mengelola tugas (task
management skill) The skills to plan and
organise a number of tasks eg. To identify
dependencies keeping in mind risks and project
constraints
3). Kemampuan mengatasi suatu masalah dengan
tepat (contingency management skill)
The skills to deal with irregularities,
breakdowns and problems with the work eg.
Resource allocation is insufficient, scope change
generated by the client
Is there any board/institution that
can perform PM certification in
Indonesia?
There are two associations of expert that can
perform certification for Project Management skill
by using PMBOK:
1. Indonesian Society of Project Management
Professionals (IAMPI) with 3 qualifications namely:
1) Qualified Project Practitioner (QPP) acts
as member of project team or project
manager having low complexity and risk.
2) Registered Project Manager (RPM) acts
for those who have position as project
manager for the project having
medium/moderate complexity and risk.
3) Master Project Director (MPD) applied for
those who have position as project manager
that his strategic ability is focused on, or for
the project having high complexity and risk.
Accredited by LPJKN (National Construction
services Development Board) for Construction
Project Management and applied nationally
(Indonesia) While for Non Construction Project
Management shall be accredited by BNSP
(National Board of Profession Certification
Standard).
2. Project Management Institute (PMI-USA)
with PMP qualification (Project Management
Professional) that is International standard.
Does I have competent?
There are the five dimensions of competence :
1) Task skill The skills to do particular
tasks eg. To generate a Gannt Chart
2) Task management skill The skills to
plan and organise a number of tasks eg.
To identify dependencies keeping in mind
risks and project constraints
3) Contingency management skill The
skills to deal with irregularities,
breakdowns and problems with the work
eg. Resource allocation is insufficient, scope
change generated by the client
28
4). Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan
kerja (job/ role environments skill)
The skills to fit in with the ‘scheme of things’ in
the workplace eg. Conflict within the actual
project management team regarding
responsibility and accountability
5). Kemampuan menerapkan Pengetahuan &
Ketrampilan pada konteks yang baru (transfer
skills). The skills to adjust and develop
knowledge and skills to suit new situations eg.
Generate a gannt chart for a different type of
project.
Apakah Saya Bisa Ujian IAMPI tanpa
harus mengikuti Training PMBOK?
IAMPI tidak mengharuskan mengikuti trainning
PMBOK sebelum mengambil Ujian, namun bisa
belajar sendiri atau mendapatkan bimbingan
bagaimana menggunakan Standar PMBOK atau
Kompetensi. Best practice dari industrinya yang
sudah mengetrapkan PMBOK mungkin sudah cukup
untuk Ujian IAMPI.
Saya sudah Lulus PMP, pada
kualifikasi apa saya bisa diterima di
IAMPI?
Pada dasarnya PMP adalah sertifikat yang
dikeluarkan oleh Project Management Institute (PMIUSA).
PMP (Project Management Professional) adalah
program sertifikasi bukan berdasarkan kompetensi,
hanya memiliki dua elemen yaitu
Knowledge/Pengetahuan dan Pengalaman.
Sebetulnya seseorang PMP belum bisa disamakan
dengan kualifikasi Manajer Proyek Madya IAMPI,
tetapi meskipun demikian dasar dari
knowledge/pengetahuan PMP sama dengan dasar
pengetahuan Manajer Proyek Madya IAMPI. Untuk
itu PMP dapat dikonversi langsung ke Manajer
Proyek Madya IAMPI.
4) Role environments skill The skills to
fit in with the ‘scheme of things’ in the
workplace eg. Conflict within the actual
project management team regarding
responsibility and accountability
5) Transfer skills. The skills to adjust and
develop knowledge and skills to suit new
situations eg. Generate a gannt chart for a
different type of project.
Can I take IAMPI examination
without take a sit on PMBOK
Training?
IAMPI does not force to take a sit on PMBOK
training before taking examination, but it can
learn or get guidance how to use PMBOK
standard or Competency. Best practice from its
industry that already implemented PMBOK is
probably sufficient for taking IAMPI
examination.
I have a "PMP" - does this qualify
me for the RegPM (IAMPI) award?
The PMP is the certification awarded by the
Project Management Institute (PMI-USA).
As the PMP is not a competencybased
certification program, It has two elements
- knowledge and experience. it does not
qualify a person for the RegPM IAMPI.
However, the knowledge base of the PMP is the
same as the knowledge base for the RegPM
IAMPI. The PMP therefore provides a strong
foundation for those undertaking and can be
converted to the RegPM IAMPI.
29
Apa perbedaan IAMPI dengan
HAMKI ?
IAMPI
Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia
IAMPI mengeluarkan Sertifikat Keahlian Manajer
Proyek pada sektor konstruksi dan Non
Konstruksi
HAMKI
Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi
Indonesia
HAMKI mengeluarkan Sertifikat Keahlian Manajer
Konstruksi pada sektor konstruksi
What is the difference between
IAMPI and HAMKI?
IAMPI
Indonesian Society of Project Management
professionals.
IAMPI isued Professionals Project Manager
Certificate in Construction sector and Non
Construction
HAMKI
Indonesian Society of Construction
Management Professionals.
HAMKI isued Professionals Construction
Manager Certificate in Construction sector
Konstruksi Fisik
PM
Non Konstruksi
PM
Konstruksi Fisik
CM
PM
Non Construction
PM
Physical
Construction
Physical
Construction
CM
30
Kapan IAMPI mendapat Akreditasi
dari LPJKN ?
IAMPI adalah salah satu Pendiri dan Anggota LPJKN.
Terakreditasi pada tanggal 11 Desember 2002
dengan no. 78/KPTS/LPJK/D/XII/2002.
Apa bedanya Jasa Konstruksi dengan
Jasa Non Konstruksi?
Jasa Konstruksi menurut undang undang No. 18
tahun 1999 tentang jasa Konstruksi :
Adalah : Jasa Perencanaan
: Jasa Pelaksanaan
: Jasa Pengawasan
Sedangkan Jasa Non Konstruksi adalah Semua jasa
yang bukan pekerjaan Konstruksi termasuk yang
tidak nyata. Mulai dari tahap Ide/Konsep/ Feasibility
study, tahap Design/Planning, tahap implementasi,
tahap handover, tahap maintenance & Operation,
tahap upgrading/turnover dan disposal. Dan semua
melalui proses Initiating, Planning, Executing,
Monitoring & Controlling dan Closing yang berulang
pada phase/tahapannya.
Apa persyaratan mendirikan Cabang
IAMPI?
Sesuai anggaran dasar IAMPI pasal 2 ayat 2,
disetiap daerah tingkat I/Provinsi dapat dibentuk
suatu Cabang dengan ketentuan Bab X pasal 27
anggaran dasar ini dapat dibentuk Dewan dan
Badan Pengurus Cabang sekurang kurangnya terdiri
dari Ketua dan Wakil Ketua dewan pimpinan cabang
dan Direktur serta para Wakil Direktur badan
pengurus cabang. Dan sudah ada anggota IAMPI
minimum 10 anggota ditingkat Provinsi.
How IAMPI acredited by National
Construction Services Development
Board?
IAMPI is ones of as a founder and a member of
National Construction Services Development Board
(LPJKN). Having accredited on December 11,
2002, No. 78/KPTS/LPJK/D/XII/2002
What is the differences between
Construction Services and Non
Construction Services?
Construction Services, according to law No. 18 of
1999 concerning Construction Services shall be as
follows: Planning/Design Services: Construction
Contractor Services and Supervision Services
Meanwhile, Non Construction Services shall be any
services other than construction work includes the
intagible. Starting from idea/concept/Feasibility
study, Design/Planning, implementation, handover,
maintenance & Operation, upgrading/turnover and
disposal. And all of them through process :
Initiating, Planning, Executing, Monitoring &
Controlling and Closing repeatedly in its phases.
What are the requirements to
establish IAMPI Chapter?
According to IAMPI’s articles of association, article
2 paragraph 2, in every regional level I/Province, it
can be established a Chapter with the provision of
Chapter X article 27 of this articles of association, it
can be established Board and Chapter Management
Board at least consists of Chair and Vice Chair of
Chapter management board and Director as well as
Deputy director of Chapter management board.
And having minimum 10 IAMPI members in
Province level.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar